SMA NEGERI 1 SATUI MENUMBUHKAN KEPEDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN MELALUI GERAKAN PBLHS

Adiwiyata merupakan program yang digagas oleh Kementerian Lingkungan melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata. Program ini melibatkan sekolah-sekolah yang berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sejak tahun 2019, melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.52/MENLHK/SETJEN/KUM.1/9/2019 Tentang Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah serta Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.53/MENLHK/SETJEN/KUM.1/9/2019 Tentang Penghargaan Adiwiyata, nama Adiwiyata berubah, yaitu menjadi Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS) dan nantinya sekolah yang berhasil menerapkan gerakan PBLHS tersebut akan mendapat menghargaan Adiwiyata sesuai dengan kriteria tertentu. Ada tiga (3) kriteria tertentu atau komponen yang memastikan suatu sekolah berhasil menerapkan gerakan PBLHS, yaitu Perencanaan Gerakan PBLHS, Pelaksanaan Gerakan PBLHS, serta Pemantauan & Evaluasi Pelaksanaan Gerakan PBLHS. Gerakan PBLHS sendiri merupakan upaya untuk menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan di sekitar sekolah.

SMA Negeri 1 Satui yang berada di Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu merupakan salah satu sekolah menengah atas yang berupaya untuk menerapkan Gerakan PBLHS di lingkungan sekolah secara khusus dan lingkungan di Kecamatan Satui secara umum. Ada berbagai kegiatan yang dilaksanakan di sekolah sebagai upaya menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan, seperti kegiatan Jumat bersih, bersih pantai, bersih lingkungan sektar, membuat inovasi yang menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan, dan juga kegiatan rutin kebersihan setiap harinya. Gerakan PBLHS sempat terhenti sesaat karena pandemi yang terjadi sejak Maret 2020. Meskipun pandemi masih berjalan, sekolah berupaya untuk terus menerapkan gerakan PBLHS yang dimulai dengan mengaktifkan kembali kader adiwiyata yang berasal dari peserta didik sebanyak 20% dari jumlah keseluruhan peserta didik. Kader adiwiyata bersama dengan tim PBLHS yang diketuai oleh Diatmika Wijayanti, S. Pd serta penanggungjawab H. Said Muhammad Hasbi, S. Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Satui menjadi motor penggerak Gerakan PBLHS.

Seperti penuturan ketua tim PBLHS SMAN 1 Satui, sebagai langkah awal, sekolah perlu membentuk tim PBLHS yang terdiri atas perwakilan warga sekolah. Selanjutnya, tim PBLHS membuat program 4 tahun dan 1 tahun yang nantinya menjadi pedoman dalam pelaksanaan Gerakan PBLHS. Selanjutnya, tim akan bergerak bersama kader adiwiyata sesuai dengan pos masing-masing sehingga setiap komponen pada gerakan PBLHS bisa terlaksana. Dalam perjalanannya, gerakan PBLHS tidak hanya melibatkan warga sekolah, tetapi juga menjalin hubungan dengan pihak-pihak lain seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tanah Bumbu dan juga Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Selatan serta dengan masyarakat seperti Muspika Kecamatan Satui, CSR perusahaan yang ada di Kecamatan Satui, dan bank sampah setempat.

Ada berbagai kegiatan yang dilaksanakan sebagai upaya untuk menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan melalui gerakan PBLHS. Seperti kegiatan rutin hari Jumat yang dilaksanakan oleh tim PLBLHS bersama kader adiwiyata dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. “Kegiatan yang dilaksanakan selalu berganti sesuai dengan program yang direncanakan, seperti kegiatan pemeliharaan kebun toga, memupuk tanaman atau membuat inovasi,”tutur salah satu kader Adiwiyata, Ahmad Rikwanto dari kelas XI IPA 2.  

Inovasi yang dimaksud adalah kegiatan memanfaatkan potensi di sekolah atau kegiatan mengelola sampah organik dan non organik yang banyak terdapat di sekolah. Kegiatan memanfaatkan potensi yang ada di sekolah adalah inovasi pembuatan pupuk kompos dan membuat pewarna alami sasirangan dari daun ketapang. Sementara kegiatan mengelola sampah organik diwujudkan melalui inovasi pembuatan kolam akuaponik dari botol air mineral bekas.